4 Perbedaan Timun Suri dengan Blewah yang Sering Dijadikan Takjil Buka Puasa

Saat bulan Ramadhan tiba, umat muslim tentu diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh lamanya. Untuk melepas dahaga di kala berbuka, minuman dingin dan segar tentunya menjadi pilihan. Di beberapa daerah di Indonesia, timun suri dan blewah kerap menjadi pilihan sebagai campuran untuk minuman segar kala berbuka. Walaupun timun suri dan blewah cukup populer, namun banyak pula lho yang tidak tahu perbedaan antara kedua buah ini. Kira-kira apa saja ya perbedaannya? Nah, untuk kamu yang masih bingung, berikut ini perbedaan timun suri dengan blewah yang sering dijadikan takjil buka puasa.

Ini perbedaan timun suri dengan blewah

Perbedaan Timun Suri dan Blewah yang Sering Dijadikan Takjil. (Foto: Pixabay)

1. Bentuk timun suri lebih lonjong, sedangkan blewah agak membulat

(Foto: Pixabay)

Untuk orang yang masih asing dengan buah ini, mungkin sekilas bentuk dan warnanya hampir sama. Blewah yang bernama latin Cucumis melo Cantalupensis ini sekilas mirip dengan buah melon. Namun, dari segi rasa dan bentuknya memang agak berbeda dan tak seperti buah melon.

Secara fisik, buah blewah memiliki bentuk yang kebanyakan bulat sedikit lonjong dengan kulit berwarna jingga terang dengan sedikit bercak larik-larik kehijauan.

Blewah sendiri sejenis dengan buah melon, namun kedua buah ini memiliki kelompok budidaya yang berbeda. Walaupun dari segi tekstur mirip seperti buah melon, namun secara fisik buah ini lebih mirip seperti labu dalam ukuran yang lebih mini. Dibandingkan dengan buah melon, bau dari buah blewah ini pun lebih terasa harum.

Lain halnya dengan timun suri. Sekilas, buah ini memiliki bentuk yang lebih memanjang seperti pepaya. Namun, buah dengan nama latin Cucumis sativus ini masih dalam satu jenis dengan tanaman cucumber lainnya. Untuk itulah, timun suri sering disebut sebagai mentimun berukuran besar. Walaupun menyerupai mentimun, secara morfologi bentuk dan ukuran bijinya lebih mendekati melon.

Untuk warnanya sendiri, timun suri umumnya memiliki daging berwarna putih, namun ada pula yang berwarna sedikit kehijauan. Tekstur dagingnya lebih empuk dan sedikit berpasir dibandingkan dengan blewah. Sedangkan daging blewah memang relatif lebih lembut, namun tidak seempuk tekstur yang dimiliki timun suri. Untuk baunya sendiri, timun suri pun lebih harum jika dibandingkan dengan blewah.

2. Rasa blewah lebih manis, timun suri sedikit hambar

(Foto: Instagram /gofruit.id)

Menyambung soal rasa antara keduanya, timun suri memiliki rasa yang hambar. Hal ini pula yang menjadi perbedaan paling mencolok antara kedua buah ini. Karena rasanya yang hambar, membuat banyak orang lebih memilih blewah untuk diolah sebagai minuman atau takjil untuk berbuka.

Hal itu juga yang membuat olahan timun suri lebih terbatas dan masyarakat lebih memilih blewah karena mudah dikombinasikan dengan jenis makanan dan buah lainnya, seperti kelengkeng, pepaya, kolang-kaling, maupun cincau.

3. Kandungan air pada timun suri lebih tinggi dibanding blewah

(Foto: Instagram / antung.asyiah015)

Baik timun suri maupun blewah memang keduanya sama-sama kaya akan kandungan air, sehingga kedua buah ini sangat cocok untuk memulihkan tubuh yang kala itu dalam kondisi dehidrasi karena seharian berpuasa.

Namun, apabila keduanya dibandingkan, timun suri memiliki kandungan kadar air yang lebih tinggi dibanding blewah. Hal itu pula yang menjadi alasan mengapa tekstur timun suri sedikit lebih lembek. Tidak hanya tinggi akan kandungan air, timun suri juga memiliki serat yang melimpah.

Apabila kamu memiliki masalah pencernaan saat berpuasa, timun suri sangat baik dikonsumsi untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan rutin mengonsumsi timun suri saat berpuasa, maka masalah seperti sulit buang air besar atau sakit maag dapat diminimalisir.

Setelah mengetahui perbedaan timun suri dengan blewah kamu bisa mencarinya di Sayurbox. Sayurbox menjual buah dan sayuran segar untuk kamu konsumsi setiap harinya. Yuk, cek produknya sekarang juga!

4. Kandungan dan manfaat antara timun suri dan blewah

(Foto: Pinterest)

Baik timun suri maupun blewah, pastinya memiliki keunggulan kandungan dan manfaatnya masing-masing. Blewah kaya mineral kalium, vitamin A, serat, dan vitamin C. Kandungan gizi pada buah ini juga bermanfaat dalam menjaga daya tahan tubuh, menyehatkan fungsi ginjal, limpa, membantu menurunkan tekanan darah, dan mengobati sariawan.

Tak hanya itu, saat kamu mengonsumsi blewah, maka kandungan beta karoten pada buah tersebut akan diubah menjadi vitamin A. Tentunya, vitamin ini sangat berperan penting untuk menjaga kesehatan mata, menjaga sistem kekebalan tubuh, dan merawat sel darah merah.

Peran beta karoten tersebut juga sebagai antioksidan untuk menekan dan melawan radikal bebas. Selain itu, blewah juga mengandung folat dan vitamin B-9 yang sangat penting dalam mengurangi risiko kanker dan menjaga daya ingat dari bertambahnya usia.

Sedangkan timus suri mengandung kalium yang cukup tinggi yang berfungsi untuk menjaga kesegaran tubuh. Selain itu, timun suri juga kaya akan vitamin K yang berfungsi untuk meningkatkan massa tulang dan meminimalisir terjadinya osteoporosis. Selain bermanfaat untuk tulang, vitamin K juga baik untuk mencegah terjadinya kerusakan saraf di otak.

Nah, itulah beberapa perbedaan timun suri dengan blewah. Walaupun keduanya memiliki perbedaan baik dari segi bentuk, rasa, hingga kandungan dan manfaatnya, namun baik timun suri maupun blewah, keduanya sama-sama cocok dijadikan menu berbuka puasa. Kandungan air yang dimilikinya pun mampu mengembalikan kondisi tubuh yang dehidrasi karena berpuasa seharian penuh lamanya.

Setelah mengetahui perbedaan timun suri dengan blewah, apakah kamu tertarik ingin mencobanya? Kamu bisa mencarinya di Sayurbox.

Sayurbox menjual buah dan sayuran segar untuk kamu konsumsi setiap harinya. Yuk, cek produknya sekarang juga!

Ikuti Kami
Download Sayurbox App
Copyright © 2024, Sayurbox