7 Cara Membuat Jaje Uli, Kudapan Pelengkap untuk Hari Raya Keagamaan di Bali

Menjelang perayaan keagamaan umat Hindu di Bali, tentu masyarakat sekitar akan menyambutnya dengan berbagai persiapan. Tidak hanya aktivitas keagamaannya saja, masyarakat juga mempersiapkan makanan khas sebagai pelengkap hari raya tersebut. Salah satu makanan khas pelengkap yang cukup populer adalah jaje uli. Meskipun banyak kuliner lain yang juga identik dengan perayaan keagamaan di sana, namun jaje uli bisa dibilang sebagai primadonanya. Nah, untuk kamu yang tertarik ingin membuat jaje uli sendiri, kamu bisa nih mengikuti langkah-langkahnya di bawah ini. Namun, sebelum masuk ke pembahasan cara membuat jaje Uli, sebaiknya kamu mengenal terlebih dahulu kudapan yang satu ini.

Mengenal jenis-jenis jaje uli khas Bali

Cara Membuat Jaje Uli, Kudapan Pelengkap untuk Hari Raya Keagamaan di Bali. (Foto: Instagram / Uli Bali)

Jenis jaje uli terbagi berdasarkan tekstur dan bentuknya. Maka, jangan heran jika kamu menjumpai dua model jaje uli, yaitu jaje uli dengan tekstur kering dan satunya lagi bertekstur basah.

Ketika dijadikan kudapan kering, adonan jaje uli akan dibentuk menjadi sangat pipih dan bentuk melingkar. Sedangkan, untuk yang basah, adonan akan dicetak dengan mengepalkannya menggunakan tangan saja.

Setelah itu, sebenarnya kamu sudah bisa menikmatinya secara langsung. Namun, masyarakat sekitar umumnya akan menikmati jaje uli bersama dengan tape ketan. Lantas, bagaimana cara membuat jaje uli?

Bahan-bahan untuk membuat jaje uli khas Bali

Sebelum mencoba cara membuat jaje uli, kamu harus mempersiapkan bahan-bahannya terlebih dahulu. Tidak perlu khawatir, bahan-bahan yang digunakan terbilang cukup sederhana dan mudah ditemui, kok. Apa sajakah itu?

·
300 gram ketan yang sudah direndam kurang lebih selama 1 jam
·
170-200 ml air
·
1 lembar daun pandan
·
100 gram kelapa yang sudah diparut
·
1 sdt garam (disesuaikan dengan selera)

Ingin mencoba cara membuat jaje uli ini di rumah? Kamu bisa membeli bahan-bahan yang diperlukan di Sayurbox. Yuk, cek produknya sekarang!

Cara membuat jaje uli khas Bali

Cara membuat jaje uli terbilang mudah. Prosesnya dilakukan secara tradisional dan tidak memerlukan peralatan khusus. Bagaimana cara membuatnya? Berikut langkah-langkah membuat jaje uli.

1. Aroni ketan hingga setengah matang

Pertama, setelah ketan dicuci bersih, kamu dapat mengaroni ketan hingga setengah matang.

2. Masak air dengan garam dan daun pandan

Jika sudah, lanjutkan dengan memasak air yang sudah dicampur dengan garam secukupnya dan daun pandan. Pastikan kamu juga sudah mencuci daun pandan tersebut sebelumnya.

3. Campurkan ketan dengan air yang sudah dimasak bersama garam dan pandan

Setelah itu, campurkan air dengan ketan yang sudah diaroni tadi dan aduk hingga tercampur rata. Aduk terus secara perlahan hingga airnya menyusut dan kering.

4. Kukus ketan hingga matang sempurna

Lanjut ke proses pengukusan. Setelah air mulai mengering, kukus aronan ketan hingga ketan matang sempurna.

5. Kukus juga kelapa yang sudah diparut sebelumnya dan campurkan dengan ketan yang sudah masak

Sambil menunggu ketan matang, kukus kelapa yang sudah diparut sebelumnya. Nah, apabila ketan sudah matang, kamu dapat mencampurnya dengan kelapa. Lakukan selagi ketan dalam kondisi panas agar mempermudah proses penumbuhannya nanti.

6. Tumbuk adonan ketan hingga halus

Lanjut ke proses penumbukan. Kamu dapat menumbuk campuran kedua bahan tadi hingga halus. Lakukan proses penumbukan hingga tekstur adonan benar-benar halus.

7. Bentuk adonan ketan

Langkah terakhir adalah proses pencetakan. Nah, kamu bisa memilih ingin membuat jaje uli kering atau basah. Jika ingin membuat jaje uli kering, kamu dapat menipiskannya. Namun, jika ingin membuat jaje uli basah, kamu cukup mencetak menggunakan kepalan tangan saja.

Setelah membahas lebih lanjut mengenai cara membuat jaje uli, kurang lengkap rasanya jika tidak membahas makna dan filosofi jajanan khas Bali ini. Pasalnya, selain dikenal sebagai kudapan tradisional, jaje uli juga identik sebagai kudapan pelengkap untuk hari raya keagamaan di sana.

Filosofi dan makna jaje uli sebagai kudapan pelengkap hari raya keagamaan

Keberadaan jaje uli sebagai bagian dalam sarana banten tentu tidak lepas dari tradisi leluhur yang sudah turun temurun dalam kebudayaan Hindu di Bali.

Kehadiran jaje uli sebagai kudapan pelengkap berbagai kegiatan hari raya dan keagamaan di sana tentu bukan tanpa alasan. Jeje uli sendiri memiliki makna dan filosofi sebagai lambang kegembiraan sekaligus wujud bakti terhadap kedua orang tua.

Tidak heran, kudapan ini pun akhirnya selalu hadir dan menjadi sajian wajib kala upacara keagamaan masyarakat Hindu berlangsung. Lebih lanjut, ketika menjelang perayaan hari raya Galungan, perempuan Bali juga akan membuat tape ketan yang dipersiapkan untuk persembahan kepada para leluhur.

Biasanya, tape ketan tersebut akan disajikan bersamaan dengan jaje Uli. Nah, kedua kudapan inilah yang menjadi kuliner penutup setelahi makan besar di hari raya Galungan nanti.

Tidak heran, keberadaan jaje uli dan tape ketan akan selalu ada dalam peringatan “kemenangan kebaikan (Dharma) dalam melawan keburukan (Adharma)” tersebut.

Itulah tujuh cara membuat jaje Uli khas Bali, kudapan pelengkap untuk hari raya keagamaan di Bali serta penjelasan lanjutan mengenai makna dan filosofi kudapan khas yang satu ini. Apakah kamu tertarik mencoba cara membuat jaje uli ini di rumah? Jika iya, temukan bahan-bahan untuk membuat jaje uli tersebut di Sayurbox. Yuk, cek produknya sekarang. Selamat mencoba!

(Siti Kamilla)

Ikuti Kami
Download Sayurbox App
Copyright © 2025, Sayurbox