Kuning Telur Ayam Bagus untuk Perkembangan Otak Anak, Mitos atau Fakta?

Foto: Freepik

Halo Syurfriends! 

Siapa yang suka memakan bagian kuning telur? Tidak mengherankan apabila banyak Sayurfriends yang menyukai kuning telur. Kuning telur ayam sering kali menjadi bagian telur yang paling diminati karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang kaya. Namun, selain kelezatannya, kuning telur juga menyimpan banyak nutrisi penting, salah satunya adalah kolin. Kolin mungkin belum sepopuler vitamin dan mineral lainnya, tapi kandungan ini memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Bagi sebagian besar orang, kuning telur adalah sumber kolin yang mudah didapat dan praktis untuk dikonsumsi sehari-hari, tanpa perlu suplemen tambahan.

Banyak orang mungkin merasa asing saat mendengar kolin, tapi kolin memiliki fungsi yang sangat vital untuk mendukung berbagai proses tubuh, terutama kesehatan otak dan hati. Dalam kuning telur, kolin hadir dalam jumlah yang cukup untuk membantu tubuh bekerja dengan optimal. Kandungan ini mudah diserap oleh tubuh dan memberikan manfaat nyata, seperti menjaga fungsi sel hingga mendukung perkembangan otak. Itulah mengapa, kuning telur tidak hanya enak, tetapi juga merupakan salah satu makanan yang paling bergizi, terutama karena kandungan kolinnya yang tinggi. 

Kolin sering disebut-sebut baik untuk meningkatkan kecerdasan otak anak. Apakah faktanya benar demikian? Yuk, simak faktanya lebih lengkap. 

Seputar Kolin Secara Singkat

Kolin merupakan nutrisi mikro yang sangat penting bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah mencegah menumpuknya lemak di hati. Meski tidak tergolong sebagai vitamin atau mineral, kolin sering dikategorikan ke dalam kelompok vitamin B karena fungsinya yang mirip. Kekurangan kolin dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada otot dan hati, sehingga asupan kolin sangat penting untuk menjaga organ-organ tersebut tetap berfungsi dengan baik.

Meskipun kolin diproduksi secara alami oleh hati, jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh, sehingga kolin juga harus diperoleh dari makanan. Nutrisi ini memiliki peran krusial dalam kesehatan manusia, khususnya dalam perkembangan otak dan sistem saraf selama kehamilan. Selain itu, kolin juga berhubungan dengan fungsi kognitif anak dan orang dewasa, serta kekuatan otot. Sayangnya, peran penting kolin dalam konsumsi sehari-hari sering diabaikan, meskipun manfaatnya terhadap kesehatan otak dan tubuh sangat krusial. 

Makanan dengan Kandungan Kolin

Tubuh memang mampu memproduksi kolin secara alami, namun jumlahnya sangat terbatas. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan kolin harian, kita perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan kolin. Beberapa sumber makanan yang dapat membantu mencukupi asupan kolin antara lain hati ayam dan sapi, kuning telur (baik dari ayam maupun bebek), serta daging sapi dan dada ayam.

Selain itu, ikan, bekicot, brokoli, kacang kedelai, dan produk olahan susu juga merupakan sumber kolin yang baik. Sayuran seperti kembang kol, bayam, serta kacang-kacangan juga kaya akan kolin dan dapat membantu menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi makanan tersebut, kebutuhan kolin harian dapat terpenuhi, mendukung fungsi tubuh yang optimal.

Kolin dalam Kuning Telur

Foto: Freepik

Melansir Australian Eggs, telur adalah sumber kolin yang signifikan dalam makanan yang bisa didapatkan dengan mudah, telur menyediakan lebih dari dua kali lipat jumlah kolin per 100 gram dibandingkan makanan lain yang biasa dimakan. 

Bersama dengan sejumlah vitamin dan mineral lainnya, satu telur besar mengandung 164mg kolin. Sebutir telur menyediakan sekitar 30-38% dari rekomendasi asupan yang memadai untuk orang dewasa. Perlu diperhatikan juga bahwa kolin terkandung dalam kuning telur, bukan putih telur.

Kebutuhan Kolin Harian

Karena kolin memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, sangat penting untuk memastikan asupan harian nutrisi mikro ini terpenuhi. Langkah pertama untuk bisa mencapainya adalah mengetahui kebutuhan kolin berdasarkan usia, Sayurfriends. Setiap kelompok usia memiliki kebutuhan kolin yang berbeda untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal.

Untuk bayi baru lahir hingga usia 6 bulan memerlukan 125 miligram kolin setiap hari, sedangkan bayi berusia 7–12 bulan membutuhkan 150 miligram. Untuk anak-anak usia 1 hingga 18 tahun, kebutuhan kolin berkisar antara 200 hingga 550 miligram, tergantung pada usia. Orang dewasa yang berusia lebih dari 18 tahun memerlukan 450 hingga 550 miligram per hari. Khusus untuk ibu hamil, kebutuhan kolin harian adalah 450 miligram, sementara ibu menyusui membutuhkan lebih banyak, yaitu sekitar 550 miligram per hari.

Nah, dari fakta-fakta di atas, kuning telur memang merupakan salah satu sumber kolin yang fungsinya baik untuk perkembangan otak bahkan sejak masa kehamilan. Untuk mendapatkan takaran konsumsi yang tepat, Sayurfriends bisa berkonsultasi dengan para ahli. Kalau ingin mendapatkan telur dengan cepat, Sayufriends tentunya bisa mendapatkannya di Sayurbox! Penuhi kebutuhan kolin harian untuk perkembangan otak dan kognitif yang baik dengan telur-telur dari Sayurbox.

Ikuti Kami
Download Sayurbox App
Copyright © 2025, Sayurbox